ia memang bukan apa apa. tak lebih dari seorang gadis yang pandai bersilat lidah di hadapan semua orang. aku mengerti, mungkin ini adalah salah satu bakat. namun haruskah dengan bakat ini ia harus menyakiti seseorang di sekitarnya? bukannya menuduh munafik. namun segala fakta telah terbukti. meski aku tau semua. aku hanya diam, dan terpaksa harus diam. iya, dia. dia yang sedang melihatku dari kejauhan dengan pandangan berusaha ingin tau apa yang sedang ku lakukan bersama dian jihan dan dewi. iya, benar ketiga nama itu adalah sahabatku. merekalah yang bisa mengerti. bukan siapa siapa. hanya mereka.
sungguh tak bisa di percaya, wanita yang berparas catik itu mempunyai hati yang kadar kemunafikanya tinggi. bukannya sebelum berkata aku belum berkaca. namun aku mengerti, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. apakah kemunafikan itu adalah salah satu kekurangannya? bukan, jika ia ingin menghilangkan sifat itu, aku yakin ia bisa.
mungkin post ini terlalu singkat mengungkapkan betapa buruknya gadis itu, atau mungkin, ini terlalu singkat untuk menunjukkan betapa munafiknya ia. namun, takut banyak salah kata. hanya satu, ingat "ia bukanlah siapa-siapa yang perlu aku tulis lebih banyak lagi di blog ini" :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar